Apa Hukumnya Duduk Bersama ( Berteman ) Dengan Orang Yang Tidak Menjaga Shalat



 

Apa Hukumnya Duduk Bersama ( Berteman ) Dengan Orang Yang Tidak Menjaga Shalat


السؤال :
ما حكم مجالسة من لم يحافظ على الصلاة؟

الجواب :
من جالس من لم يحافظ على الصلاة لنصحه وأمره بالصلاة وبالمعروف عموما ونهيه عن المنكر رجاء أن يهديه الله، وتستقيم أحواله، فقد أحسن وأدى ما عليه من النصح والأمر بالمعروف والنهي عن المنكر، أما من جالسه لمجرد الصحبة والتسلية أو لمصالح الدنيا فقط فقد أساء وأثم، «مثل الجليس الصالح والجليس السوء كمثل صاحب المسك وكير الحداد، لا يعدمك من صاحب المسك إما تشتريه أو تجد ريحه، وكير الحداد يحرق بدنك أو ثوبك أو تجد منه ريحا خبيثة» رواه البخاري. وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

المصدر :
السؤال الثالث من الفتوى رقم 6278، اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء. الرئيس: عبد العزيز بن عبد الله بن باز.


Pertanyaan :
Apa hukum berteman dengan orang yang tidak menjaga shalat?

Jawaban :
"Jika ia berteman dengan orang yang tidak menjaga shalat dalam rangka menasihati, memerintahkannya untuk shalat, memerintahkannya kepada perkara yang makruf secara umum dan melarangnya dari kemungkaran, dengan harapan agar Allah memberinya hidayah dan dia menjadi baik, maka sungguh dia telah berbuat baik. Ia juga telah menunaikan kewajiban untuk menasihati dan amar makruf nahi mungkar kepadanya.

Adapun berteman dengannya sekedar karena ingin besahabat, sebagai hiburan, atau karena maslahat-maslahat duniawi saja, maka ini tidak bagus dan ia berdosa. Nabi bersabda:

مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالجَلِيسِ السُّوءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ المِسْكِ وَكِيرِ الحَدَّادِ، لَا يَعْدِمُكَ مِن صَاحبِ المِسكِ إِمَّا تَشْتَرِيْهِ أَوْ تَجِدُ رِيْحَهُ، وَكِيْرُ الحَدَّادِ يَحْرِقُ بَدَنَكَ أَو ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنهُ رِيحًا خَبِيْثَةً

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat penjual parfum dan pandai besi. Penjual parfum, kamu tidak akan sia-sia berteman dengannya. Karena, kamu bisa membeli parfum darinya, atau setidaknya mencium semerbak wanginya.

Adapun pandai besi, bisa jadi dia membakar badanmu atau bajumu, atau setidaknya engkau mencium darinya bau yang tidak sedap.” (HR. Al-Bukhari)

وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
 
Sumber : Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyati wal Ifta’, pertanyaan ke-3 dari Fatwa no. 6278

Komentar