Hujjah Dan Burhan Terhunus Untuk Para Pencela Nabi Muhammad Yang Menikahi Aisyah Usia Dini









Hujjah Dan Burhan Terhunus Untuk Para Pencela Nabi Muhammad Yang Menikahi Aisyah Usia Dini


    Ketika Nabi Muhammad ﷺ menikahi 'Aisyah radhiya Allahu 'anha pada usia belum dewasa (6-9 tahun) atau dibawah 15 tahun, maka tidak ada satupun musuh-musuh Islam yang mencela Nabi dari sisi ini karena pernikahan tersebut dianggap wajar dan bukan aib. Akan tapi celaan tersebut baru muncul ratusan tahun setelah Nabi wafat. Maka sebagai burhan dan bantahan kita katakan :

1.  Apa kalian punya kitab atau wahyu yang berasal dari langit yang melarang dan mencela pernikahan dibawah umur 15 tahun?

     Adakah kitab yang disampaikan para rasul Allah..termasuk dalam Taurat dan Injil yang mencela pernikahan dini.???

2.  Pernikahan dibawah usia 15 tahun itu sudah biasa terjadi ratusan tahun sebelum zaman Nabi umat Islam dan ratusan tahun setelahnya

     Andai itu dianggap aib dan tercela tentu musuh-musuh Islam akan gunakan perkara tersebut untuk mencela nabi Muhammad ﷺ. Akan tapi realitanya pada waktu itu tiada satu pun musuh Nabi dari kalangan kafir Quraisy, Majusi, Yahudi ataupun Nashrani yang menggunakan perkara tersebut untuk menjatuhkan.

3. Bersikap adil-lah walau terhadap lawan
   
     Bagaimana pendapat kalian tentang :
▪ Pernikahan Maria 12 tahun
▪ Pernikahan Rebekah 3-10 tahun
▪ Pernikahan Abishag dengan David 12 tahun
▪ Pernikahan Betsyeba dgn David 6 tahun
Apa itu semua tidak benar.? Demikian juga tradisi Yahudi jauh sebelum Islam terkait pernikahan dini.
Silahkan baca :
https://berikk.home.blog/2020/07/19/pernikahan-di-bawah-umur-dalam-tradisi-yahudi-pedofilia/

4.  Nabi Muhammad ﷺ menikahi Aisyah itu karena wahyu atau perintah dari Allah yang mengandung hikmah

     Nabi  pernah berkata kepada Aisyah radhiyallahu’anha :

أُريتك في المنام مرتين أرى أنك في سرقة من حرير ويقال : هذه امرأتك ، فاكشف عنها فإذا هي أنت فأقول إن يك هذا من عند الله يمضه

“Aku diperlihatkan dirimu dalam mimpi dua kali. Aku saksikan engkau tersimpan dalam sebuah wadah sutera. Lalu dikatakan kepadaku: ini adalah istrimu. Ketika aku buka, ternyata ada wajahmu. Maka aku mengatakan, “Kalau ini dari Allah, maka akan terlaksana” (HR. Bukhari no. 3682).

ﻋَﻦْ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﻗَﺎﻟَﺖْ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ اﻟﻠﻪِ -ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ: "ﺃُﺭِﻳْﺘُﻚِ ﻓِﻲ اﻟﻤَﻨَﺎﻡِ ﺛَﻼَﺙَ ﻟَﻴَﺎﻝٍ ﺟَﺎءَ ﺑِﻚِ اﻟﻤَﻠَﻚُ ﻓِﻲ ﺳَﺮَﻗَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺣَﺮِﻳْﺮٍ ﻓَﻴَﻘُﻮْﻝُ: ﻫَﺬِﻩِ اﻣْﺮَﺃَﺗُﻚَ ﻓَﺄَﻛْﺸِﻒُ، ﻋَﻦْ ﻭَﺟْﻬِﻚِ ﻓَﺈِﺫَا ﺃَﻧْﺖِ ﻓِﻴْﻪِ. ﻓَﺄَﻗُﻮْﻝُ: ﺇِﻥْ ﻳَﻚُ ﻫَﺬَا ﻣِﻦْ ﻋِﻨْﺪِ اﻟﻠﻪِ ﻳُﻤْﻀِﻪِ" 

"Dari Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, 'Aku bermimpi tentangmu selama tiga malam. Malaikat membawamu dalam sebuah tempat yang terbuat dari sutera. Malaikat itu kemudian berkata, 'Ini adalah istrimu.' 'Aku buka wajahmu ternyata engkau di dalamnya.' Aisyah berkata, 'Jika ini datang dari Allah, maka akan berlanjut.'" (HR Muslim) 

5.  Aisyah radhiyallahu’anha bahagia menikah dengan Nabi 

     Orang-orang kafir, liberal, dan orientalis menggambarkan bahwa Aisyah radhiyallahu’anha merasa tertekan, tersiksa, dan tidak ridha ketika dinikahi oleh Rasulullah . Jauh panggang dari api, kenyataannya tidak demikian. Justru beliau bangga dan bahagia ketika dinikahi oleh Rasulullah, tidak ada paksaan. Aisyah radhiyallahu’anha berkata:

تَزَوَّجَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى شَوَّالٍ وَبَنَى بِى فِى شَوَّالٍ فَأَىُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّى

“Rasulullah menikahiku di bulan Syawal dan mulai tinggal bersamaku di bulan Syawal. Lalu istri Nabi yang mana yang lebih beruntung melainkan aku?” (HR. Muslim no. 3548).

6.  Nabi  bukan maniak seks

     Beliau sebagai seorang Nabi terakhir dan sebagai Rasulullah, tentu banyak sekali wanita yang berharap menikah dengan beliau. Dan beliau pun boleh menikah dengan banyak wanita tidak dibatasi dengan jumlah 4 istri. Allah ta’ala berfirman:

وَامْرَأَةً مُّؤْمِنَةً إِن وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَن يَسْتَنكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin” (QS. Al Ahzab: 50).

     Andaikan beliau maniak seks, tentu sudah beliau nikahi semua wanita cantik yang ada, yang menawarkan diri kepada beliau, sebanyak-banyaknya. Nyatanya tidak demikian. Justru dari 11 istri beliau, hanya Aisyah radhiyallahu’anha yang dinikahi dalam keadaan perawan. Yang lainnya, merupakan janda. Padahal mudah saja beliau untuk menikahi para gadis. Ini menunjukkan bahwa beliau jauh sekali dari kata maniak seks atau semisalnya. 

7.  Nabi tinggal bersama Aisyah ketika Aisyah berusia 9 tahun

     Dari riwayat A’masy, dari Ibrahim, dari Aswad, dari Aisyah, dia berkata,

تزوجها رسول الله صلى الله عليه وسلم وهي بنت ست ، وبنى بها وهي بنت تسع ، ومات عنها وهي بنت ثمان عشرة ( رواه مسلم، رقم 1422)

“Rasulullah menikahinya saat dia berusia 6 tahun, dan menggaulinya saat dia berusia 9 tahun. Beliau meninggal saat Aisyah berusia 18 tahun.” (HR. Muslim, no. 1422)

8.  Diantara dalil yang menunjukkan bolehnya menikahi wanita yang belum haidh atau pernikahan dini antara lain QS. An-Nisa` [4]: 3 dan 127, dan QS. Ath-Thalaq [65]: 4

وَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تُقْسِطُوْا فِى الْيَتٰمٰى فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰٓى اَلَّا تَعُوْلُوْاۗ
            
"Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim."(QS. An-Nisa' Ayat: 3)

وَيَسْتَفْتُوْنَكَ فِى النِّسَاۤءِۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ ۙوَمَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ فِيْ يَتٰمَى النِّسَاۤءِ الّٰتِيْ لَا تُؤْتُوْنَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُوْنَ اَنْ تَنْكِحُوْهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْوِلْدَانِۙ وَاَنْ تَقُوْمُوْا لِلْيَتٰمٰى بِالْقِسْطِ ۗوَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِهٖ عَلِيْمًا
            
"Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang perempuan. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al-Qur'an (juga memfatwakan) tentang para perempuan yatim yang tidak kamu berikan sesuatu (maskawin) yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin menikahi mereka dan (tentang) anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) agar mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa pun yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa' Ayat: 127)

وَالّٰۤـِٔيْ يَىِٕسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ اِنِ ارْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلٰثَةُ اَشْهُرٍۙ وَّالّٰۤـِٔيْ لَمْ يَحِضْنَۗ وَاُولَاتُ الْاَحْمَالِ اَجَلُهُنَّ اَنْ يَّضَعْنَ حَمْلَهُنَّۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ اَمْرِهٖ يُسْرًا

"Perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Sedangkan perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya." (QS. Ath Thalaq : 4)

9.  Pernikahan usia dini hal yang wajar, lumrah dan bukan aib

■  Menurut sumber yang terpercaya, Nabi Muhammad menikahi Aisyah ketika dia berusia 6 tahun dan mulai serumah dengannya ketika Aisyah berusia 9 tahun. Sangatlah penting untuk memahami konteks historis mengenai suatu kejadian. Oleh karena itu, satu hal yang harus dipahami adalah bahwasanya apa yang terjadi 1400 tahun yang lalu sangatlah berbeda dengan era saat ini. Waktu telah berubah, termasuk umat manusia.
■  Pada 1400 tahun yang lalu, wanita menikah di usia sangat muda merupakan hal yang lumrah. Bahkan, fakta sejarah mengungkapkan banyak dari para wanita usia 9-14 tahun telah menikah. Baik itu di Asia, Eropa, Afrika maupun Amerika Serikat. Contohnya, Augustine di tahun 350 M menikahi wanita yang berusia 10 tahun. Raja Richard II (Inggris) di tahun 1400 M menikahi wanita berusia 7 tahun. Raja Henry VIII (Inggris) di tahun 1500 M menikahi wanita berusia 6 tahun. Bahkan dalam Bible disebutkan, 'tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki biarkan hidup bagimu' (Bilangan 31: 17-18),"
■  Dijelaskan pula, hal tersebut juga terjadi di semua agama. Seperti ibu dari Yesus yang menikah di usia 12 tahun. Selain itu juga sebelum tahun 1929, Kementerian Gereja Inggris mengizinkan pernikahan di usia 12 tahun. Hukum kanonik Katolik juga mengizinkan pernikahan di usia 12 tahun sebelum tahun 1983.
■  Menurut Ensiklopedi Katolik, Maria ibu dari Yesus berusia 12 tahun ketika menikahi Yousef yang telah berusia 99 tahun. Sebelum tahun 1929, Kementerian Gereja Inggris mengizinkan pernikahan di usia 12 tahun. Sebelum tahun 1983, hukum kanonik Katolik mengizinkan pernikahan di usia 12 tahun. Banyak orang yang tidak menyadari di Amerika Serikat, di negara bagian Delaware pada tahun 1880 usia minimal untuk menikah adalah 7 tahun dan di California adalah 10 tahun," ulasnya."Bahkan saat ini, usia pernikahan di beberapa negara bagian (AS) adalah 12 tahun di Massachusetts, 13 tahun di New Hampshire dan 14 tahun di New York (tahun 2012 diubah menjadi 17 tahun)," lanjutnya.
■  Di Korea pada masa Dinasti Joseon, pernikahan pada usia 12 tahun sangat umum. 

10.  Apa semua nenek moyangmu menikahnya di atas 15 tahun.? Kenapa tidak kalian cela.??

تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

"Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah burhan (bukti kebenaran) kalian jika kalian adalah orang yang benar".

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.




 

Komentar