Tahukah Engkau Hakikat Puasa ?


 

Tahukah Engkau Hakikat Puasa ?


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلاَ يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ. وَفِي رِوَايَةٍ: وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah bersabda : “Shiyam adalah tameng, maka jika salah seorang dari kalian sedang shoum maka janganlah berkata-kata kotor(rafats), dan jangan pula ribut-ribut.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan jangan berbuat bodoh.” “Apabila ada orang yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka katakanlah aku sedang shaum (ia mengulang ucapannya dua kali).” (HR. Al-Bukhari No. 1894; HR. Muslim No. 1151)

     Nabi bersabda :

لَيْسَ الصِّيَامِ مِنَ الْأَكْلِ الشَّرَابِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ الّغْوِ وَالرَّفَتِ، فَإِنْ شَابَكَ أحَدٌ أَوْ جَهَلَ عَلَيْكَ فَقُلْ : إِنّي صَا ئِمٌ، إِنِّي صَاءِمٌ

”Puasa bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, tetapi puasa itu menahan diri dari perkataan yang sia-sia dan perkataan keji (rafats). Apabila salah seorang dari kalian mencaci atau menghinamu maka katakan, ‘Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa.'” (Hadīts shahīh Ibnu Khuzaimah 1996, Al Hakim 1/430-431)

     قال ابن القيم رحمه الله: والصائم هو الذي صامت جوارحه عن الآثام، ولسانه عن الكذب والفحش وقول الزور، وبطنه عن الطعام والشراب، وفرجه عن الرفث؛ (الوابل الصيب 43).

Ibnu Qoyyim rahimahullah berkata : “Orang yang berpuasa adalah yang anggota tubuhnya berpuasa dari dosa-dosa, lisannya berpuasa dari ucapan dusta, perkataan keji dan persaksian palsu, perutnya berpuasa dari makan dan minum, dan kemaluannya berpuasa dari jima’.” (lihat Al-Wabilus Shayyib : 43)

Komentar