Bahaya Syahwat Perut






Bahaya Syahwat Perut

    Allah Ta’ala telah menyebutkan bagi kita berbagai jenis syahwat yang membawa jiwa untuk mencintainya. Seperti disebutkan dalam firman-Nya :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia syahawat (kecintaan kepada apa-apa yang diingini) yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran:14)

     Syahwat perut termasuk salah satu perkara yang dapat membinasakan manusia. Banyak kemaksiatan (dosa) yang timbul penyebabnya akibat tidak bisa menjaga syahwat perut. Syahwat ini pula yang menjadi penyebab Nabi Adam Alaihissalam dikeluarkan dari Surga yang kekal. Rasulullah ﷺ pun mengkhawatirkan fitnah syahwat perut dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Beliau bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ

"Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kalian, ialah syahwat mengikuti nafsu pada perut dan pada kemaluan kalian serta fitnah-fitnah yang menyesatkan." (HSR Ahmad)

     Oleh karena itu seorang mukmin memiliki cara makan yang berbeda dengan orang-orang kafir. Di dalam hadits yang shahih diriwayatkan :

عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ لَا يَأْكُلُ حَتَّى يُؤْتَى بِمِسْكِينٍ يَأْكُلُ مَعَهُ فَأَدْخَلْتُ رَجُلًا يَأْكُلُ مَعَهُ فَأَكَلَ كَثِيرًا فَقَالَ يَا نَافِعُ لَا تُدْخِلْ هَذَا عَلَيَّ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ

Dari Nâfi’, ia berkata: “Kebiasaan Ibnu ‘Umar, tidak makan sehingga didatangkan seorang miskin yang akan makan bersamanya,” maka aku memasukkan seorang laki-laki yang akan makan bersamanya. Laki-laki itu makan banyak, maka Ibnu ‘Umar berkata: “Wahai Nâfi’, janganlah engkau masukkan (lagi) orang ini kepadaku. Aku telah mendengar Nabi bersabda, "Seorang mukmin makan memenuhi satu usus, sedangkan orang kafir makan memenuhi tujuh usus".” (HR. Bukhari, no. 5391)

     Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi rahimahullah mengatakan :

"شهوة البطن من أعظم المهلكات، وبها أخرج آدم عليه السلام من الجنة، ومن شهوة البطن تحدث شهوة الفرج والرغبة في المال، ويتبع ذلك آفات كثيرة."

"Syahwat perut termasuk salah satu sebab kebinasaan yang terbesar. Karena syahwat perutlah, Adam 'alaihis salam dikeluarkan dari surga. Darinya pula, muncul syahwat kemaluan dan ambisi terhadap harta. Itu pun masih diiringi dengan berbagai kerusakan lainnya yang banyak."
(lihat Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 153)

     Orang bisa meninggalkan sholat, korupsi, tasawwul (mengemis), memakan makanan haram (bangkai ulat jati, babi dsb), membunuh orang, murtad (pindah agama), zina dan berbuat kemaksiatan (dosa) lainnya pangkal sumber penyebabnya juga bisa karena syahwat perut. 

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين.
     



Komentar