Hakikat Paceklik ( Kemarau )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda :
لَيْسَتِ السَّنَةُ بِأَنْ لَا تُمْطَرُوا وَلَكِنْ السَّنَةُ أَنْ تُمْطَرُوا وَتُمْطَرُوا وَلَا تُنْبِتُ الْأَرْضُ شَيْئًا
“Paceklik (kemarau) itu bukanlah dengan kalian tidak diberi hujan, tapi paceklik itu adalah kalian dihujani dan dihujani tetapi bumi tidak menumbuhkan apa pun.” (HR. Muslim)
Makna kata As-Sanah adalah Al-Jadbu (kemarau) dan Al-Qahthu (paceklik), diantara dalilnya yaitu firman Allah :
وَلَقَدْ أَخَذْنَا آلَ فِرْعَوْنَ بِالسِّنِينَ
"Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir’aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang." (QS. Al-A’raf: 130)
Hal itu disebabkan oleh tercabutnya keberkahan dari hujan-hujan tersebut. Dan ini merupakan musibah yang paling menyakitkan. Karena diperolehnya kesulitan setelah terjadinya kelapangan serta tampaknya sebab-sebab kelapangan itu lebih parah dan lebih buruk. Lebih parah dan lebih buruk daripada apabila keputusasaan itu terjadi dari awal perkara.
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين
Komentar
Posting Komentar