Banyak Kematian Mendadak Termasuk Tanda Dekatnya Hari Qiyamat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ، رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : مِنِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ يُرَى الْهِلالُ قِبَلا ، فَيُقَالُ : لِلَيْلَتَيْنِ ، وَأَنْ تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدَ طُرُقًا ، وَأَنْ يَظْهَرَ مَوْتُ الْفُجَاءَةِ
Dari Anas bin Malik, dia meriwayatkan dari Nabi ﷺ. Beliau ﷺ bersabda, “Di antara dekatnya hari kiamat, hilal akan terlihat nyata sehingga dikatakan ‘ini tanggal dua’, masjid-masjid dijadikan tempat melintas saja (tanpa mengerjakan salat), dan munculnya (banyaknya) kematian mendadak”. (HR Thabarani dalam Al-Mu’jamush Shaghîr 2/261, no. 1132. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albâni dalam Shahîh Al-Jâmi‘ 2/1.026, no. 5899)
Apakah Tanda Husnul Khatimah Atau Su’ul Khatimah?
Kematian mendadak tidak bisa dijadikan tanda keduanya, karena kematian mendadak bisa menimpa seorang muslim ataupun kafir. Akan tetapi kematian mendadak bisa jadi bentuk nikmat dari Allah kepada seorang mukmin.
Dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi ﷺ bersabda :
موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر
“Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir." (HR. Ahmad dan Ibnu Syaibah dalam Mushannafnya)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata :
جاء في بعض الأحاديث ما يدل على أن موت الفجأة يكثر في آخر الزمان، وهو أخذة غضب للفاجر، وراحة للمؤمن، فقد يصاب المؤمن بموت الفجأة بسكتة أو غيرها، ويكون راحة له ونعمة من الله عليه؛ لكونه قد استعد واستقام وتهيأ للموت، واجتهد في الخير، فيؤخذ فجأة وهو على حالة طيبة، على خير وعمل صالح، فيستريح من كروب الموت، وتعب الموت، ومشاق الموت.
وقد يكون بالنسبة إلى الفاجر، قد يقع هذا بالنسبة إلى الفجار وتكون تلك الأخذة أخذة غضب عليهم، فوجئوا على شر حال، نسأل الله العافية. نعوذ بالله. نعم.
“Pada sebagian hadits terdapat dalil mengenai kematian medadak yang akan banyak pada akhir zaman. Yaitu penyesalan bagi orang fajir dan istirahat bagi orang mukmin.Terkadang seorang mukmin tertimpa dengan kematian mendadak seketika. Ini adalah bentuk istirahat dan kenikmatan dari Allah. Akan tetapi tentu saja ia sudah menyiapkan (amal shalih), istiqamah dan bersiap-siap menghadapi kematian dan bersungguh-sungguh dalam kebaikan, kemudian ia meninggal dalam keadaan baik dan melakukan amal shalih, maka ia istirahat dari beban dunia, kelelahan dan penderitaan sakratul maut.
Terkadang juga menimpa orang fajir, maka ini menjadi penyesalan baginya, meninggal mendadak dalam keadaan buruk. Nas'alullaaha al fiyah. Wa na'udzubillah.”
( sumber : https://binbaz.org.sa/fatwas/17517/
%D9%85%D9%88%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%AC%D8%A7%D8%A9-%D9%88%D8%A7%D8%B9%D8%AA%D8%A8%D8%A7%D8%B1%D9%87-%D9%85%D9%86-%D8%B9%D9%84%D8%A7%D9%85%D8%A7%D8%AA-%D8%A7%D9%84%D9%82%D9%8A%D8%A7%D9%85%D8%A9 )
Komentar
Posting Komentar