Berteman Dan Mencintai Orang Miskin



 

Berteman Dan Mencintai Orang Miskin


     Abdullah bin Mubarak Rahimahullah berkata :

ليكن مجلسك مع المساكين.

"Hendaknya teman dudukmu adalah orang-orang miskin." (lihat Siyar A'lam An Nubalaa 8/353)

     Abdullah bin Aun Rahimahullah berkata :

«صحبتُ الأغنياء، فلم يكن أحدًا أطول همًا مني، إن رأيت أحدا أحسن ثيابا مني و أطيب ريحا مني وصحبت الفقراء فاسترحت»
صفة الصفوة ٢/٥٣

"Ketika aku bergaul dengan orang-orang kaya saat itu  aku tidak menemukan seseorang pun yang lebih panjang kesedihannya dari diriku karena aku melihat seseorang yang lebih bagus pakaiannya dariku dan lebih harum aromanya dariku..,
Namun ketika aku berteman dengan orang-orang fakir hidupku lebih tentram dan tenang." (lihat Sifat Ash Shofwah 2/52)

     Dalam hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِى وَتَرْحَمَنِى وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِى غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ

“Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do’a: Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot wa hubbal masaakiin, wa an taghfirolii wa tarhamanii, wa idza arodta fitnata qowmin fatawaffanii ghoiro maftuunin. As-aluka hubbak wa hubba maa yuhibbuk wa hubba ‘amalan yuqorribu ilaa hubbik (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak terfitnah. Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”. Dalam lanjutan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Komentar