Kebenaran Dan Fakta Dari Para Pecinta Dunia



 

Kebenaran Dan Fakta Dari Para Pecinta Dunia


     Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

مُحِبُّ الدُّنْيَا لَا يَنْفَكُّ مِنْ ثَلَاثٍ : هَمٌّ لَازِمٌ ، وَتَعَبٌ دَائِمٌ ، وَحَسْرَةٌ لَا تَنْقَضِى.
(إغاثة اللهفان في مصايد الشيطان 1/ 58 – 60 ط عطاءات العلم)
https://www.ibnalqayem.net/articles/799

"Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal :
(1) kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus;
(2) kecapekan (keletihan) yang berkelanjutan;
(3) dan penyesalan yang tidak pernah berhenti."(lihat Ighatsatul Lahafan I/58)

     Allah Ta'ala berfirman :

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ ﴿١٥﴾ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami  berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh  balasan di akhirat kecuali Neraka. Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud : 15-16)

     Rasulullah bersabda :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَـتْهُ الدُّنْـيَا وَهِـيَ رَاغِمَـةٌ

"Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina." (Shahih: HR. Ibnu Majah no. 4105; Ahmad V/183; Ibnu Hibban ; dan al-Baihaqi VII/288 dari Sahabat Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu.)

     Rasulullah bersabda :

مَاذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِيْ غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِيْنِهِ

"Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat rakus manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya." (Shahih: HR. At Tirmidzi, no. 2376; Ahmad, III/456, 460; ad-Darimi, II/304; Ibnu Hibban, no. 3218–At-Ta’liqatul Hisan; ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir, XIX/96, no. 189; dan lainnya. Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan lainnya.)

     Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk zuhud terhadap dunia, tidak tamak kepada dunia, tidak panjang angan-angan, tidak mengharapkan sesuatu pada apa yang ada di tangan manusia, qana’ah, serta merasa cukup dan puas dengan apa yang Allah berikan yang dapat kita gunakan untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan larangan-larangan-Nya. 

Komentar