Keutamaan Menyelisihi Hawa Nafsu
قوله تعالى: { وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ } {فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ } [ النازعات: ٤٠، ٤١].
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’at: 40-41)
قال الإمام ابن القيم رحمه الله : أن مخالفة الهوى تقيم العبد في مقام من لو أقسم على الله لأبره فيقضي له من الحوائج أضعاف أضعاف ما فاته من هواه. 📖 كتاب روضة المحبين ونزهة المشتاقين (١\٤٨٤)
✍🏻 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “Sesungguhnya menyelisihi hawa nafsu akan memposisikan seorang hamba pada kedudukan seseorang yang apabila bersumpah dengan nama Allah, maka Allah akan mengabulkan sumpahnya. Sehingga akan dipenuhi berbagai kebutuhannya berlipat-lipat melebihi keinginan hawa nafsunya yang terlewatkan.”
📖 lihat Raudhatul Muhibbin (1/484)
قال الإمام ابن القيم رحمه الله : أن مخالفة الهوى تورث العبد قوة في بدنه وقلبه ولسانه قال بعض السلف الغالب لهواه أشد من الذي يفتح المدينة وحده وفي الحديث الصحيح المرفوع "ليس الشديد بالصرعة ولكن الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب" وكلما تمرن على مخالفة هواه اكتسب قوة إلى قوته.
📖 كتاب روضة المحبين ونزهة المشتاقين (٤٧٧/١)
✍🏻 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :
“Menyelisihi hawa nafsu akan mewariskan bagi seorang hamba kekuatan pada badan, hati, dan lisannya. Dan sebagian ulama salaf ada yang mengatakan bahwa orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya lebih kuat dibandingkan orang yang menundukkan sebuah kota sendirian.”
Dalam hadits shohih marfu', Rasulullah ﷺ pernah bersabda :
ليس الشديد بالصرعة ولكن الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
"Orang yang kuat itu tidak ditunjukkan dengan pertarungan, tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya saat marah."
Semakin dia berlatih melawan hawa nafsunya, maka semakin dia memperoleh kekuatan di atas kekuatannya."
📖 Raudhotul Muhibbin (1/477)
Komentar
Posting Komentar