Rizqi Manusia Telah Ditetapkan Allah Sebagaimana Ajal (Kematian)



 

Rizqi Manusia Telah Ditetapkan Allah Sebagaimana Ajal (Kematian)


     Nabi bersabda :

كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)

     Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam hadits yang panjang :

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ ……ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ

“Sesungguhnya salah seorang dari kalian dihimpun penciptaannya di perut ibunya … lantas diutuslah malaikat dan meniupkan ruh padanya. Dan ia diperintah untuk menuliskan empat ketetapan, (yaitu) menulis rezeki, ajal, amalan dan apakah ia (nanti) celaka atau bahagia …” (HR Muslim)

     Nabi bersabda :

لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقه كما يدركه الموت

“Andai manusia kabur menjauhi rezekinya sebagaimana manusia kabur menghindari kematian niscaya jatah rezekinya itu akan menjumpainya sebagaimana kematian pasti akan menjumpainya.” (HR Abu Nuaim dalam Hilyah al Auliya dan Ibnu Asakir dari Jabir, hasan, Shahih al Jami’ no 5240)

     Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

فرِّغ خاطرك للهم بِمَا أُمرت بِهِ، وَلَا تشغله بِمَا ضمن لَك، فَإِن الرزق وَالْأَجَل قرينان مضمونان، فَمَا دَامَ الْأَجَل بَاقِيا كَانَ الرزق آتِيَا. وَإِذا سد عَلَيْك بِحِكْمَتِهِ طَرِيقا من طرقه، فتح لَك برحمته طَرِيقا أَنْفَع لَك مِنْه

"Fokuslah untuk memikirkan apa yang diperintahkan kepadamu. Jangan sibuk memikirkan apa yang sudah dijamin bagimu. Sesungguhnya rezeki dan ajal adalah dua kepastian yang beriringan. Selama ajal belum tiba, rezeki akan terus ada. Apabila Allah dengan hikmah-Nya menutup satu jalan rezeki untukmu, Allah akan buka jalan lain yang lebih bermanfaat dengan rahmat-Nya." (lihat Al Fawaid)

Komentar