Mencintai Al Qur'an Termasuk Tanda Mencintai Allah



 

Mencintai Al Qur'an Termasuk Tanda Mencintai Allah

"Seandainya hati kita bersih, tentu kita tidak akan pernah puas membaca Al-Qur’an (kalamullah)"

     Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Al-Jawabul Kafi (halaman 170) menyebutkan :

محبة كلام الله فانه من علامة حب الله وإذا أردت أن تعلم ما عندك وعند غيرك من محبة الله فانظر محبة القرآن من قلبك وإلتذاذك سماعه أعظم من إلتذاذ أصحاب الملاهي والغناء المطرب بسماعهم فإنه من المعلوم أن من أحب حبيبا كان كلامه وحديثه احب شيئا اليه كما قيل

ان كنت تزعم حبي فلم هجرت كتابي … أما تأملت ما فيه من لذيذ خطابي

وقال عثمان ابن عفان رضي الله عنه لو طهرت قلوبنا لما شبعت من كلام الله وكيف يشبع المحب من كلام من هو غاية مطلوبه

"Cinta kalamullah (Al Qur'an) termasuk tanda cinta kepada Allah.
Jika engkau ingin tahu bagaimanakah tanda dirimu dan sekitarmu cinta pada Allah, maka lihatlah bagaimana kecintaan Al-Qur’an pada dirimu.
Ketahuilah, kelezatan mendengar Al-Qur’an lebih lezat daripada kelezatan orang yang mendengar nyanyian (lagu yang benar-benar menyia-nyiakan).
Tentu saja tanda seseorang yang mencinta adalah ia sangat menyukai kalam yang dicintai. Sehingga diibaratkan dalam sebuah sya’ir :

Jika engkau mengaku mencintai-Ku, janganlah engkau tinggalkan kitab-Ku (Al-Qur’an)...

Saat engkau merenungkan kitab-Ku, engkau akan rasakan bagaimanakah lezatnya kalimat-Ku di dalamnya.

‘Utsman bin ‘Affan pernah mengutarakan, “Seandainya hati kita bersih, tentu kita tidak akan pernah puas bersama Al-Qur’an (kalamullah). Sungguh aneh, bagaimana seseorang bisa puas mendengar kalimat indah dari yang ia cintai.”

     Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang mencintai Allah dengan membuktikannya lewat mencintai kalamullah yaitu Al-Qur’an. Dengan gemar membacanya, mentadaburinya, mengimani dan mengamalkannya sesuai faham para Shahabat radhiyaallahu 'anhum...

Komentar