BURUKNYA SIFAT PENDUSTA




BURUKNYA SIFAT PENDUSTA


     Dusta adalah kunci dan landasan kemunafikan, dan merupakan salah satu sifat makhluk yang paling tercela.

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “آيَةُ اَلْمُنَافِقِ ثَلاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَلَهُمَا مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو: “وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ.”

Dari Abu Hurairah Radiyallāhu ‘anhu ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda : “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; ⑴ jika berkata ia bohong, ⑵ jika berjanji ia menyelisihi, dan ⑶ jika diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat.” (Muttafaqun ‘alaih)
Diriwayatkan pula dalam shahih Bukhari dan Muslim dari hadits ‘Abdullah bin ‘Umar: “Apabila ia bermusuhan (bersengketa) ia berbuat kefajiran (keluar dari jalan kebenaran).”

     Dan tidaklah Adam dan Hawa dikeluarkan dari Jannah (Surga) kecuali karena kedustaan Iblis kepada keduanya. Allah berfirman tentang Iblis :

﴿وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ﴾
[ الأعراف: 21]

"Dan dia (syaithan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kalian berdua"," (QS. Al A'raf : 21)

     Para ahli ilmu telah menjadikan keadaan pendusta itu lebih buruk daripada binatang, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam Al Fatawa berkata:

‏الكاذب أسوأ حالًا من البهيمة العجماء.

“Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara.” (lihat Majmu’ul Fatawa, jilid 20 hlm. 74)


 

Komentar